Bukanlah sebuah pilihan apabila
seorang bayi terlahir dari keluarga yang kurang harmonis (broken home),
dan sangat berbahaya bagi pertumbuhan
sang anak. Pengenalan norma kehidupan akan menjadi terhambat.
“Secara psikologis iya (broken
home bahaya) karena anak tidak mendapat pola asuh ideal ini menjadi memori
bawah sadar yang akan, dia tidak bisa membedakan norma,”
Pengaruh keluarga yang
berantakan akan berbeda-beda tehadap masing-masing individu. Sejatinya, anak
dibawah umur butuh perhatian dan bimbingan dalam pemaknaan hidup. Namun ketika
tidak dapat bimbingan yang benar, pemaknaan hidup bisa saja menjadi melenceng.
Penyebab Broken Home
1. Terjadinya perceraian
Faktor pertama adanya
disorientasi tujuan suami istri dalam membangun mahligai rumah tangga; faktor
kedewasaan yang mencakup intelektualitas, emosionalitas, dan kemampuan
mengelola dan mengatasi berbagai masalah keluarga; pengaruh perubahan dan norma
yang berkembang di masyarakat.
2. Ketidak dewasaan sikap
orang tua
Ketidakdewasaan sikap orang
tua salah satunya dilihat dari sikap egoisme dan egosentrime. Egoisme adalah
suatu sifat buruk manusia yang mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan
egosentrisme adalah sikap yang menjadikan dirinya pusat perhatian yang
diusahakan oleh seseorang dengan segala cara.
3. Orang tua yang kurang
memiliki rasa tanggung jawab
Tidak bertanggungjawabnya
orang tua salah satunya masalah kesibukan. Kesibukan adalah satu kata yang
telah melekat pada masyarakat modern di kota-kota. Kesibukannya terfokus pada
pencarian materi yaitu harta dan uang.
4. Jauh dari Tuhan
Segala sesuatu keburukan
perilaku manusia disebabkan karena dia jauh dari Tuhan. Sebab Tuhan mengajarkan
agar manusia berbuat baik. Jika keluarga jauh dari Tuhan dan mengutamakan
materi dunia semata maka kehancuran dalam keluarga itu akan terjadi.
5. Adanya masalah ekonomi
Dalam suatu keluarga mengalami
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Istri banyak menuntut hal-hal
di luar makan dan minum. Padahal dengan penghasilan suami sebagai buruh lepas,
hanya dapat memberi makan dan rumah petak tempat berlindung yang sewanya
terjangkau.
6. Kehilangan kehangatan di
dalam keluarga antara orang tua dan anak
Kurang atau putus komunikasi
diantara anggota keluarga menyebabkan hilangnya kehangatan di dalam keluarga
antara orang tua dan anak. Faktor kesibukan biasanya sering dianggap penyebab
utama dari kurangnya komunikasi.
7. Adanya masalah pendidikan
Masalah pendidikan sering
menjadi penyebab terjadinya broken home. Jika pendidikan agak lumayan pada
suami istri maka wawasan tentang kehidupan keluarga dapat dipahami oleh mereka.
Mengatasi Broken Home
1.Berpikir positif
Peristiwa yang kita alami kita
lihat dari sisi positifnya. Karena di balik semua masalah pasti ada hikmah yang
dapat kita petik. Jadikan itu semua sebagai proses pembelajaran bagi kita
sebagai remaja menuju tahap kedewasaan. Jauhkan segala pikiran buruk yang bisa
menjerumuskan kita ke jurang kehancuran, seperti memakai narkoba, minum-minuman
keras, malah sampai mencoba untuk bunuh diri.
Jangan terjebak dengan situasi
dan kondisi
Yang jelas, kita enggak boleh
terjebak dengan situasi dan menghakimi orangtua atau diri sendiri atas apa yang
terjadi serta marah dengan keadaan ini. Alangkah baiknya apabila kita bisa
memulai untuk menerima itu semua dan mencoba menjadi lebih baik. Keterpurukan
bukanlah jalan keluar. Sebaiknya sih kita bisa tegar dan mencoba bangkit untuk
menghadapi cobaan ini. Tetap berusaha itu kuncinya.
2.Mencoba hal-hal baru
Tidak ada salahnya kita
mencoba sesuatu yang baru, asal bersifat positif dan dapat membentuk karakter
positif di dalam diri kita. Contohnya, mencoba hobi baru, seperti olahraga
ekstrem (hiking, rafting, skating atau olahraga alam) yang dapat membuat kita
bisa lebih fresh (segar) dan melupakan hal-hal yang buruk.
3.Cari tempat untuk berbagi
Kita enggak sendirian lho,
karena manusia adalah makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan orang lain.
Mencari tempat yang tepat untuk berbagi adalah solusi yang cukup baik buat
kita, contohnya teman, sahabat, pacar, atau mungkin juga saudara. Ya… usahakan
tempat kita berbagi itu adalah orang yang dapat dipercaya dan kita bisa enjoy
berkeluh kesah dengan dia.
Beberapa hal di atas dapat
dijadikan acuan buat kita karena sebenarnya semua permasalahan itu ada
solusinya.
4.Jangan panik
Kita enggak bisa mengelak
apabila itu terjadi pada keluarga kita walaupun kita tidak menginginkannya.
Enggak perlu panik ataupun sampai depresi menghadapinya. Walaupun berat, kita
juga musti bisa menerimanya dengan bijak. Karena siapa sih yang mau hidup di
tengah keluarga yang broken home? Pasti semua anak enggak akan mau
mengalaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar